Ujung-ujungnya duit
Jelek2 begini, Tere Liye itu pernah kuliah di Teknik UI, meskipun tdk lulus. Jadi lumayan belajarlah soal IPA, kimia, nyenggol2 dikit. Jadi baiklah, dgn ilmu serba terbatas itu, mari kita bahas soal ini. Toh, yg ilmunya banyak, belum tentu berani bahasnya.
Apa itu etilen glikol? Sederhana. Itu adalah zat yg sering digunakan industri utk antibeku. Cat, isi pulpen, dkk, itu kan cairan semua. Kalau beku, gimana dong? Masak pas buka kaleng cat, beku isinya. Maka dikasih etilen glikol. Apakah cairan ini berbahaya? Wah, kalau kamu tanya ke industri farmasi/makanan, mereka mungkin akan bilang, 'sepanjang di bawah batas aman, boleh2 saja'.
Tapi sebenarnya, cairan ini sdh lama tdk dipakai sebagian besar perusahaan farmasi/makanan. Karena ada substitusinya yg lebih aman. Nah, masalahnya, dunia itu sejak covid mulai terkendali, kan mendadak semua jadi inflasi, ada yg malah jadi langka. Jangankan beginian, buat cetak buku saja, bulan2 lalu, kertas book paper itu langka, susah didapat. Mahal. Penerbit, ada yg terpaksa pindah ke kertas lain, dgn kualitas lebih rendah. Yg penting buku bisa dicetak.
Sama. Industri farmasi, makanan, dkk, saat zat antibeku utama jadi mahal dan mungkin langka juga, ehem, mungkin ada yg mulai melirik deh ke etilen glikol. Hanya kemungkinan loh ini. Tapi itu berbahaya? Tentu saja mereka tahu itu berbahaya. CDC Amerika juga sdh bilang. Begitulah. Terutama di negeri2 dgn penegakan hukum, pengawasan lemah. Kayak Afrika, juga negara2 tertentu di Asia, termasuk ehem, mungkin di Indonesia. Hajar sajalah. Siapa tahu tdk ketahuan. Toh bisa ngeles itu hanya cemaran dari senyawa satunya. Tidak disengaja. Hanya by product gitu loh.
Daaan, terjadilah produksi obat2 ini, dan ditemukanlah fakta jika kandungan etilen glikolnya melebihi batas aman. Meletus sudah kasus ini di mana2.
Masalahnya, dan ini serius sekali. Siapa yang berani menyatakan secara terbuka jika etilen glikol adalah penyebab penyakit gagal ginjal? Wah, wah, wah.... Siapa yg berani menyatakan jika itu bukan hanya cemaran dari senyawa satunya, tapi disengaja memang pakai itu. Siapa yang berani menyatakan jika zat ini dipakai oleh perusahaan tertentu agar harga produksi murah?
Pun kalau pun ada yang berani, semua bisa berkelit, bilang masih perlu pengujian, perlu penelitian, perlu bla bla bla. Karena bukan apa2, jika itu terbukti, berat loh implikasinya. Asumsi hukum mau ditegakkan.
Tulisan ini pun, jika ada yang tersinggung, bisa panjang urusannya. Tere Liye bisa diminta bukti ini, bukti itu. Enak sekali Tere Liye nuduh perusahaan farmasi pakai zat itu gara2 biar harga jualnya murah. Tapi ssst, jangan baper, ini cuma fiksi. Anggap kalian tdk baca. Toh, Tere Liye itu hanyalah penulis fiksi. Dia cuma jago ngarang2.
Tapi kan sudah terbukti ada obat yg melebihi batas aman zat ini? Tetap. Kan belum ada bukti ilmiahnya jika itu penyebab gagal ginjal akut pada anak2? Kamu punya buktinya? Jangan macem2 kamu. Masukkan ke penjara! Lagian, gagal ginjal akut ini boleh jadi karena vaksin covid-19. Nah loh, tambah kemana2 deh komennya. Anak2 usia 1-5 tahun yg tdk vaksin covid, malah disalahkan gara2 vaksin tsb. Tidak masuk akal. Tapi kan, tapi kan tapi kan orang tuanya vaksin. Atau mungkin gara2 kurang minum deh. Atau gara2 kebanyakan nonton Tik Tok. Yang penting jangan kait2kan ke etilen glikol.
Begitulah. Kemana2 deh.
Jadi apa solusinya? Lupakan saja. Move on. Mari menatap ke depan. Mau sampai kapan kamu menangisi anak2mu yg mati? Kayak nggak punya Tuhan! Sabar gitu loh.
Selesai.
*Tere Liye
**Btw, apakah parasetamol yg butiran ada etilen glikolnya? Tidak. Kan itu bentuknya padat, ngapain dikasih antibeku? Apakah obat2 lain yg cair juga mengandung etiilen glikol? Tidak tahu. Jika pabriknya tidak pakai, selalu disiplin, hati2, tentu tdk akan mengandung zat anti beku tsb.
Sumber : facebook page Tere Liye
0 komentar:
Post a Comment