Prabowo Dilaporkan Ke Polisi Gara-gara Pidato Tampang Boyolali

Posted by

MELAPORKAN CAPRES KE POLISI, JALAN PINTAS KONTESTASI POLITIK.

Prabowo dilaporkan oleh Dakun, warga Boyolali yang merasa tersinggung dengan pidato Prabowo. Padahal Bupati Boyolali enggan berkomentar soal pidato Prabowo.  Tidak perlu repot-repot mencari latar belakang politik Dakun.  Kalau nama pengacaranya pasti tahulah, Muanas Al Aidid. Bro ini pengacara sekaligus caleg dari PSI  untuk DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat VII (Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta).

Bahkan inews id dalam judul beritanya tidak menyebut nama Dakun, “ Dituduh Lecehkan Orang Boyolali, Prabowo Dipolisikan Politikus PSI. “
https://www.inews.id/news/nasional/dituduh-lecehkan-orang-boyolali-prabowo-dipolisikan-politikus-psi/313114

Inilah pidato lengkap Prabowo di depan kader Gerindra Boyolali sebagaimana dikutip tribunnews

"Seorang presiden RI, sayap-sayap, sebagai contoh para purniawan perjuang Indonesia Raya,
Singa-singa tua yang turun dari gunung untuk membela negara dan bangsa kita walaupun mereka giginya sudah ompong.
Giginya ompong semangatnya masih menyala-nyala.
Tapi terutama yang saya rasakan dukungan dari emak-emak yang miltan

Saudara-saudara ini yang merasakan, karena keadilan dan kemakmuran adalah tuijuan kita merdeka.
Keadilan dan kemakmuran tujuan mendirikan banga Indonesia.
Keadilan dan kemakmuran adalah tujan kita merdeka
Keadilan dan kemakmuran adalah mendirikan bangsa Indonesia.

Saya tanya ke saudara-saudara, apakah saudara-saudara sudah merasakan keadilan dan kemakmuran atau belum?

Saudara-saudara saya hari ini didampingi oleh ketua umum partai Amanat Nasional, Pak Zulkifli Hasan tapi kebetulan beliau juga sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan RI (MPR RI) pemegang perwakilan perwakilan rakyat yang tertinggi di Republik Indonesia.

Saya kenal Pak Bibit Waluyo sudah lama, sebenarnya beliau adalah senior saya, Beliau yang dulu mlonco saya yang mengembleng saya, karena dulu saya taruna yang nakal, kalau nggak nakal, saya nggak jadi jenderal.

Dulu kita tentara bukan di belakang meja, bukan tentara di kota, kita tentara di lapangan.

Seharusnya kami pensiun, seharusnya kita istirahat tapi kami melihat bahwa negara dan bangsa masih dalam keadaan tidak baik, saya memberi usia saya untuk bangsa ini, saya memberi jiwa dan raga saya untuk bangsa ini.

Tapi begitu saya lihat Jakarta, saya melihat hotel-hotel mewah.
Gedung-gedung menjulang tinggi.
Sebut aja hotel paling mahal di dunia, ada di Jakarta.
Ada Rich Carlton, ada Waldorf Astoria, ngomong aja kalian nggak bisa sebut dan macem-macem itu semua.
dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul?
(betul, sahut hadirin yang ada di acara itu).

Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini.

Saya sebagai prajurit, kok negara saya bukan untuk rakyat saya, untuk apa saya berjuang, apakah saya berjuang agar negara saya milik orang asing, saya tidak rela, saya tidak rela,
Karena itu saya melihat rakyat saya masih banyak yang tidak mendapat keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan, buka itu cita-cita Bung Karno."

Guyonan ala Prabowo ini bukan hal baru. Usai memperingati hari kemerdekaan ke-72 RI di Kampus Universitas Bung Karno, di hadapan wartawan, Prabowo menyampaikan tekadnya membela rakyat kecil sambil guyon ala Prabowo

"Kita belain para wartawan. Gaji kalian juga kecil, kan?‎" tanya Prabowo kepada wartawan di pelataran Gedung UBK, tempat sesi tanya jawab berlangsung.

Prabowo mengaku menebak gaji wartawan kecil karena terlihat dari tampangnya.
Menurut Prabowo, tampang-tampang wartawan tidak bisa belanja di mal.‎

"Kelihatan dari muka kalian. Muka kalian kelihatan enggak belanja di mal, betul ya? Jujur, jujur. Kita ini membela kalian," katanya.

http://wartakota.tribunnews.com/2017/08/18/prabowo-subianto-kepada-wartawan-gaji-kalian-kecil-kan-kelihatan-dari-muka-kalian

Tidak ada satupun wartawan yang tersinggung, apalagi sampai mengadukan ke polisi. Lagian soal tampang ini sudah jadi hal yang lumrah buat becandaan. Misalnya, ucapan Benyamin S yang terkenal, tampang desa rejeki kota. Walaupun guyonan itu untuk diri sendiri.

Coba perhatikan ucapan Prabowo saat membandingkan kemiskinan yang mengambil contoh orang Boyolali dengan kekayaan yang sulit dijangkau oleh mayoritas rakyat Indonesia.

"Sebut saja hotel paling mahal di dunia, ada di Jakarta.
Ada Rich Carlton, ada Waldorf Astoria, ngomong aja kalian nggak bisa sebut dan macem-macem itu semua.
dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul?
(betul, sahut hadirin yang ada di acara itu).
Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini."

Jelas tampang orang kaya dimaksud adalah kelas penghuni hotel paling mahal di dunia. Dengan perbandingan ini, Prabowo tidak bermaksud menyebut orang Boyolali sebagai tampang orang miskin kebanyakan. Bahkan jika dibandingkan dengan orang Jakarta yang sekedar kaya saja juga belum bisa dibandingkan dengan para pelanggan hotel Rich Carton, Waldorf Astoria.

Dari perbandingan  bumi dan langit ini, dimana menghinanya? Beda kalau misalnya Prabowo mengatakan, tampang Boyolali tidak pernah belanja di mall seperti guyon Prabowo pada para wartawan. Perbandingan wartawan yang tidak pernah ke mall oleh wartawan dipahami sebagai jarang belanja di mall. Soal gaji kecil, bukan soal mendatangi mall.

Politisi lawan politik Prabowo ada yang menyebut pidato Prabowo  sebagai pidato SARA.  Saranya dimana?  SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas. Prabowo berbicara di hadapan kadernya warga Boyolali. . Nilai sentimennya dimana?

Ditambah lagi yang dibicarakan soal perbandingan antara super kaya dengan orang kebanyakan. Kalau itu disebut SARA, maka setiap kita menyebut nama satu daerah kategori msikin, maka bisa disebut SARA.

Tapi ini tahun politik. Adu program yang sering digaungkan  cuma agar politik kita kelihatan sedikit intelek. Padahal  kubu sebelah selalu mengincar Prabowo yang menjadi lawan berat junjungannya. Boro- boro mau membantah  isi pidato Prabowo soal ketimpangan yang memang  sulit dibantah. Daripada capek-capek mencari data untuk membantah, jalan yang paling gampang, menggoreng guyonan Prabowo.

Dan juga mencari peruntungan di ranah hukum dengan mengadukan Prabowo ke polisi. Siapa tahu dengan gorengan ini elektabilitas junjungannya sedikit ada perbaikan. Kalau nasib lagi berpihak kepada mereka, laporan polisi ditindak lanjuti sampai ke pengadilan. Wah,pasti untung banyak.

Tapi bukan mustahil juga malah jadi blunder. Masyarakat yang belum menentukan pilihannya malah bersimpati pada Prabowo. Soalnya kan yang dilaporkan bukan hal yang besar seperti soal korupsi atau kejahatan lain. Sedikit-sedikit lapor, sedikit-sedikit lapor. Lapor kok sedikit…

03112018

(fb balya nur)


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Tips dan Cara Updated at: November 04, 2018

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.