Mengapa Harga Sapi Lokal Turun?
Naik turunnya harga dalam suatu tataniaga atau perdagangan adalah hal yang wajar, termasuk juga dalam tataniaga jual beli sapi, harga kadang naik dan kadang turun. Fenomena ini harusnya sudah menjadi makanan sehari-hari peternak, baik peternak kecil maupun peternak berskala besar. Tetapi kenyataannya mengapa setiap harga sapi lokal turun gejolaknya tidak se"heboh" jika harga sapi lokal naik, sampai-sampai pemerintah "nekad" menggelontor dunia persapian dengan sapi import made in Australia.
![]() |
| Aktifitas di Pasar Hewan, Pasar "Khas" Sapi Lokal |
Kabar-kabar terbaru dari Pasar Hewan (Baca: Pasar Sapi Lokal), mengindikasikan bahwa saat ini (Juli 2015, bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran) harga sapi lokal cenderung turun. Salah satu tertuduh turunnya harga lokal ini selalu masalah klasik yaitu masuknya sapi BX import dari Australia secara besar-besaran. (Kuartal ini sekitar 270 ribu ekor BX).
Dan usaha pemerintah untuk menurunkan harga dengan menggelontor BX agaknya berhasil. Tetapi ironisnya yang turun hanya harga sapi lokal sedangkan harga daging yang juga merupakan target penurunan harga bahkan tidak bergerak turun tetapi bahkan cenderung naik. Tentu mudah menduga kenapa harga daging naik, ya karena momen Lebaran, itu jawaban mudahnya.
Pasar Hewan adalah Pasar Yang "Khas"
Tidak bisa dipungkiri bahwa pasar hewan tradisional merupakan pasar ternak yang sangat khas, dimana hukum suply demad sangat mendominasi pergerakan harga. Contoh mudahnya adalah saat sapi banyak, pembeli atau jagal sedikit maka harga turun, sebaliknya saat sapi sedikit pembeli banyak maka harga naik. Mekanisme ini demikian sederhana berlaku dipasar hewan dengan catatan tidak ada hal-hal khusus dan ekstrim yang bisa mempengaruhi pergerakan harga sapi.
Penurunan harga sapi lokal mulai terasa sejak dari pertengahan Juni 2015 dimana kisaran penurunan harga bisa mencapai 1 jutaan per ekor, dan cenderung terus menurun terutama untuk sapi-sapi yang berukuran berat atau besar. Sedangkan untuk sapi kecil atau ringan berdasarkan info yang terkumpul harga masih bertahan, hal ini karena adanya moment lebaran haji dimana blantik atau pedagang terus melakukan stock atau pembelian sapi kecil untuk dijual saat Idul Adha dan inilah yang memungkinkan harga sapi kecil tetap bertahan.
Faktor Yang Mempengaruhi Harga Turun
Beberapa faktor mempengaruhi turunnya harga sapi lokal siap potong yang beredar di pasaran dan peternak juga akan sangat kesulitan mengantisipasi turunnya harga tersebut karena sebagian faktor penyebab tersebut dipengaruhi oleh "Kebutuhan" yang sifatnya "Harus dan Mendesak"
Dan inilah Faktor-faktor Penyebab Harga Turun Tersebut:
Persiapan Lebaran
- Kebutuhan finansial saat lebaran menyebabkan banyak peternak melepas sapinya ke pasar hewan dengan harapan harga yang dijual sesuai atau lebih mahal karena permintaan menjelang lebaran biasanya tinggi. Tetapi kenyataannya? Sapi demikian banyak di pasar hewan tetapi permintaan/pembeli sedikit karena permintaan diluar area seperti Jabodetabel terhadap sapi lokal hampir tidak ada alias nol. Imbasnya harga terkoreksi turun akibat stock yang banyak tetapi demand turun/tetap/sedikit. Jadi wajar saja kalau saat ini banyak peternak mengeluh harga sapi lokal turun.
- Hal klasik ini selalu terjadi, saat tahun ajaran baru kebutuhan finansial naik tidak terkecuali peternak yang mempunyai anak usia sekolah. Banyak peternak melepas sapi untuk menutupi kebutuhan biaya anak sekolah yang kebetulan tahun ini juga berbarengan dengan lebaran. Jadi.....sapi dipasar banyak pedagang sepi..harga turun..otomatis.
- Tidak bisa dipungkiri, import bx inilah tertuduh utama yang menyebabkan harga sapi lokal turun, minimal menurut analisa para peternak-peternak kecil. Dan memang tidak salah, berlebihannya stock sapi BX di Jawa Barat, Lampung dan Jabodetabek mengakibatkan pasar hewan di Jawa Tengah dan Jawa Timur sepi peminat. Padahal bulan-bulan ini banyak peternak yang menjual sapinya untuk berbagai kebutuhan. Yang bisa lebih parah adalah apabila stock daging yang menlimpah di daerah barat (Jabar dan Jabotabek) meluber ke Jawa Tengah dan Jawa Timur baik secara legal maupun ilegal. Jika ini tejadi bisa dipastikan harga sapi lokal bukan turun lagi tetapi anjlok.


hmmm.. tp gimanapun kasihan para peternak sapi lokal yg berskala kecil. brbulan bulan mereka merawat sapi dengan harapan setelah besar dan gemuk bisa di jual dengan harga tinggi. tapi utk tahun 2017 ini harga sapi besar merosot tajam. sehingga banyak petani dan peternak kecilengeluh. karena bukannya mereka mendapat imbalan upah tapi harga sapi setelah siap disembelih malah anjlok bahkan harga dibawah harga pertama beli sapi masih kecil.
ReplyDeletetolong aparat pemerintah turun tangan atasi ini. kasihan petani dan peternak kecil