Manfaat Daun dan Buah dari Pohon
Buah Ranti
Tanaman
Ranti memiliki ciri antara lain, Batang tegak, berbentuk bulat,
lunak, dan berwarna hijau, banyak cabangnya dan tinggi sekitar 50-150
cm. Sedangkan dari segi bentuk daunnya, tanaman ini berdaun tunggal,
berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing, letaknya berseling, dan
permukaannya halus. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi
rata. Pertulangan daun menyirip. Daun mempunyai tangkai dengan
panjang ± 1 cm dan berwarna hijau.
Ukuran
bunga tanaman ranti kecil, bunga berupa bunga majemuk, Bunganya
kecil berwarna putih atau lembayung, jumlahnya 2-10 kuntum,
mahkotanya seperti bintang bertaju lima. Karangan bunga tumbuh di
tengah ruas batang. benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5
buah. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu.
Buah
terdapat dalam tandan, Buah tanaman ini buni bulat dengan garis
tengah ± 5 mm, jika masih muda berwarna hijau, dan berwarna hitam
mengkilat jika sudah tua ukurannya kira-kira sebesar kacang kapri
Biji berbentuk bulat pipih, kecil-kecil, dan berwarna putih.
Tanaman Ranti memiliki akar tunggang dengan warna putih kocoklatan. Tanaman Ranti atau leunca adalah tumbuhan anggota suku terung-terungan yang buahnya dikenal sebagai sayuran dan juga menjadi bahan pengobatan. Tumbuhan ini berasal dari Asia Barat dan telah menyebar ke seluruh penjuru dunia karena mampu hidup dalam kondisi tertekan.
Dalam bahasa Inggris, tanaman ini dikenal sebagai black nightshade, Buah mengkal dan matang dapat mengandung racun, tergantung galurnya. Buah yang dapat dimakan berasal dari kultivar yang hanya mengandung racun dalam kadar yang rendah. oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi buah ranti di sembarangan..
Kandungan
Kimiawi
Tanaman
ranti mengandung alkaloid, alkaloid SN-1, solanine, dan beta
solamargine.
Manfaat
Tumbuhan Ranti
Diketahui
bahwa tanaman ranti mengandung bahan sebagai antiseptik, anti
inflammasi dan antidisentri (Heiser 1969; Vogel 1990). Menurut Akhtar
dan Mohammad (1989) bahwa serbuk dari tanaman dapat sebagai
ulcerogenik. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria
(Watt dan Breyer-Brandwijk,1962)
Bijinya
dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea dan disuria (Jain dan
Borthakur, 1986). Tandon dan Rao (1974) melaporkan bahwa buah dan
jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam sedangkan tunasnya
dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, Bunga
dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek
overdosis dari alkohol (Heiser, 1963). Daunnya yang di jus digunakan
sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit telinga (Grieve,
1931).
Daun memiliki efek sedative ( menenangkan ) , diuretic ( memperlancar ) air seni, dan ekspektoran (mengencerkan dahak ). Buah leunca bisa dimanfaatka sebagai tonic, diuretic, obat anti bakteri dan anti kanker. Rebusan air dari daun leunca bersifat diuretic, dapat memperlancar air seni, getahnya untuk obat kulit dan kutilan.
Tumbuhan
Ranti untuk Ramuan Herbal
Obat penyakit jantung
Ambil 3 lembar daun segar dan 5 butir buah yang ranum. Bersihkan, tumbuk sampai halus, dan tiangkan air panas segelas. Minum hangat-hangat.
Obat
nyeri sendi karena athriris.
Tumbuk daun segar beserta batangnya. Tempelkan pada tempat yang nyeri (dibalut) sebelum tidur malam.
Tumbuk daun segar beserta batangnya. Tempelkan pada tempat yang nyeri (dibalut) sebelum tidur malam.
Obat
perut sembab.
Rebus 3 ujung herba dalam 3 gelas air hingga tinggal segelas. Air rebusan tersebut diminum setiap pagi dan petang.
Rebus 3 ujung herba dalam 3 gelas air hingga tinggal segelas. Air rebusan tersebut diminum setiap pagi dan petang.
Tanaman
leunca juga mengandung racun, baik buah dan daunnya.. Mengkonsumsi
leunca, buah maupun daunnya dapat menyebabkan keracunan. Pada daun
yang tua mengandung glikoalkaloid solanin. Begitu juga buah yang
dikonsumsi mentah konsentrasi alkaloid sangat tinggi.
Mengkonsumsidaun maupun buah lenuca dalam jumlah banyak atau besar
dapat menyebabkan muntah, iritasi lambung, banyak keluar air liur ,
mengantuk, sakit perut, diare, lemas, gemetar serta gangguan
pernafasan.
0 komentar:
Post a Comment