Penyebab Pedet Sering Mati dan Cara Mengatasinya

Posted by

Agar Kematian Pedet Bisa Diturunkan, Lakukan Recording atau Pencatatan
Persentase kematian pedet dengan kisaran 3-5 % dari sapi yang dilahirkan dalam suatu peternakan besar adalah hal yang wajar dan masih dapat ditolerir, karena masih mendatangkan keuntungan dari usaha peternakan sapi tersebut. Namun jika lebih dari angka tersebut maka perlu pembenahan dari sistem manajemen pemeliharaan sapi di peternakan sapi tersebut. 
Pedet Sehat dan Gemuk, Calon Sapi Jumbo "Monster"
Pedet mati? Biasalah namanya juga masih bayi tentu masih rentan dengan berbagai penyakit. Rugi? Sudah jelas, kematian pedet merupakan kerugian besar bagi pembibit sapi yang telah menunggu induk sapi mengandung atau bunting selama sembilan bulan lebih dan menghabiskan pakan yang tidak sedikit. Pakan yang dimakan induk berarti biaya, belum lagi tenaga kerja, obat, vitamin dan lainnya lagi. Dibiarkan saja? Tentu saja jangan! Wajib ditangani.

Mengingat kematian pedet sangat sering terjadi maka perlu dilakukan langkah pencegahan yang optimal untuk menurunkan angka kematian tersebut. Sebelumnya tentu kita harus mencari tahu terlebih dahulu penyebab apa saja yang paling banyak mengakibatkan pedet mengalami kematian. Berikut ini beberapa penyebab pedet mati, antara lain:
  • Pedet kekurangn jumlah kolostrum yang wajib diminum sejak hari pertama dilahirkan, apabila jumlah kolostrum yang diberikan kurang, pedet menjadi lemah dan mudah terserang penyakit pada hewan ternak tersebut.
  • Pedet dengan tambahan susu dari luar wajib diperhatikan kualitas susu yang diberikan. Kualitas milk replacer, ini sangat mempengaruhi pertahanan tubuh pedet, jika kurang maka pertahanan terhadap penyakit menjadi kurang.
  • Jenis kandang yang digunakan untuk memelihara pedet, apakah kandang koloni atau kandang individu. Pedet yang dipelihara secara individual biasanya lebih kecil angka kematiannya dari pada yang dipelihara secara komunal.
  • Pengaruh Musim/Cuaca, pedet yang dilahirkan pada saat musim hujan memiliki resiko infeksi penyakit lebih tinggi dari pada pedet yang dilahirkan pada saat musim kemarau.
  • Besarnya Skala Usaha, semakin besar usaha peternakan sapi jumlah kematian pedet juga semakin tinggi. Meski jumlah ekor pedet yang mati terlihat banyak yang terpenting adalah secara prosentase kematian tidak melebihi 5% masih bisa dianggap wajar untuk pemeliharaan atau pembudidayaan pembibitan sapi skala besar.
  • Manajeman dan Perawatan dalam peternakan sapi, ini sangat dipengaruhi masalah perhatian terhadap kebutuhan pokok sapi itu sendiri.
Recording / Pencatatan Sebagai Upaya Dini Mencegah Kematian Pedet

  • Mencatat pedet yang lahir hidup beserta tanggal lahirnya.
  • Pencatatan jumlah pedet yang mati beserta tanggal lahirnya.
  • Jumlah pedet yang sakit, diagnosis, terapi / pengobatannya, jenis obat beserta dosis obat tersebut.
  • Yang terpenting adalah pencatatn pedet yang mati dan diagnosis pasca mati untuk mengetahui penyebab utama dan penyebab terbanyak kematian pedet.
  • Recording kecepatan pertumbuhan dan ukuran masing-masing pedet.
  • Mencatat efisiensi pakan, jenis pakan dan jumlah yang dikonsumsi oleh pedet-pedet tersebut.
Dengan melakukan pencatatan maka akan bisa dianalisa penyebab utama pedet mati sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi. Pencatatan juga bermanfaat untuk penelusuran riwayat penyakit pedet sampai menjadi sapi dewasa yang siap dijual sebagai sapi potong maupun sapi perah.

Semoga bermanfaat.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Tips dan Cara Updated at: December 25, 2017

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.